Indeks Glikemik merupakan suatu sistem yang menggunakan peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa dari suatu jenis makanan memasuki aliran darah atau seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah (Info Sehat Com.htm 07/06/2008 page 1 of 2).  Indeks Glikemik berguna untuk menentukan respon  glukosa darah terhadap jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Indeks Glikemik bahan makanan berbeda - beda tergantung pada fisiologi bukan pada kandungan bahan makanan. (Sarwono W, 2002). Konsep Indeks Glikemik pertama kali ditemukan oleh DR. David Jenskins tahun 1981, Professor Gizi di Universitas of Toronto Kanada, dalam rangka membantu pasien DM memilih atau menentukan makanan yang paling tepat.
Penyakit Diabetes mellitus (DM) atau lebih dikenal dengan penyakit kencing manis adalah   kumpulan  Gejala yang timbul pada seseorang karena kadar glukosa darah (GD) yang tinggi (hiperglikemi). Kadar gula tinggi disebabkan karena jumlah hormone insulin cukup bahkan kadang-kadang lebih tetapi kurang efektif (Resistensi insulin) (Sarwono, 2002).
Hasil berbagai penelitian menunjukan terjadi kecenderungan sekitar 171 juta orang di belahan bumi saat ini menderita DM dan keadaan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2 kali lipat pada tahun 2030          (World Health Organization (WHO), 2003) Terdapat 10 negara di Asia dengan jumlah penderita DM yang terbanyak, salah satu adalah Indonesia. Di Indonesia jumlah penderita DM mencapai 8.426.000 orang pada tahun 2000 atau prevalensi sekitar 4% dan diperkirakan tahun 2030  jumlahnya mencapai 21.257.000 orang (WHO 2005). Penyakit DM tipe 2 merupakan salah satu penyebab utama kematian penyakit tak menular di Indonesia, yaitu sekitar 2,1 % dari seluruh kematian (DEPKES 2000).
Prevalensi penyakit DM di propinsi Bali juga relative tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan penderita rawat jalan di Rumah Sakit meningkat setiap tahunnya. Data laporan tahunan RSUP Sanglah Denpasar menunjukan jumlah penderita DM rawat jalan 7.746 orang tahun 2006 dan meningkat menjadi  8.606 orang tahun 2007 dan tahun 2008 data dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2008 4.880 orang atau Prevalensinya sekitar 29,59% tahun 2006, dan 29,45% tahun 2007, serta 31,95% Januari s/d Juli  2008   (RSUP Sanglah tahun 2007) demikian juga pengamatan pada beberapa Rumah Sakit di Denpasar memperlihatkan kecenderungan peningkatan DM rawat jalan setiap tahunnya. 
Beberapa pasien Diabetes Mellitus yang sudah melaksanakan diet dengan benar, tetapi kadar gula darahnya masih tinggi. Umumnya penanganan diet pada penderita Diabetes Mellitus lebih difokuskan pada porsi makannya          (terutama karbohidrat). Hal ini dilakukan karena anggapan bahwa setiap karbohidrat pada jumlah yang sama memberikan efek yang sama terhadap peningkatan kadar gula darah (Rimbawan, 2004).
Menurut Byrnes dalam buku Indeks Glikemik Pangan penelitian jangka pendek pada manusia menunjukan bahwa kelompok yang mengkonsumsi karbohidrat ber-IG tinggi menghasilkan retensi insulin lebih tinggi daripada kelompok yang mengkonsumsi karbohidrat ber-IG rendah. Penelitian terakhir menunjukan bahwa karbohidrat yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda pada kadar gula darah dan respon insulin, walaupun diberikan dalam jumlah gram yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pangan dengan indeks glikemik rendah dapat memperbaiki pengendalian metabolik pada penderita diabetes mellitus dewasa.
Peran utama Indeks Glikemik dalam penatalaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus adalah untuk memudahkan pemilihan bahan makanan yang tidak menaikan kadar gula darah secara drastis. Dengan diketahuinya indeks glikemik pangan tunggal, campuran dan pangan olahan maka penderita diabetes mellitus secara mandiri dapat memilih makanan yang ber-IG rendah (Rimbawan, 2004)

Bookmark and Share
0 comments